Sidoarjo - Sebuah kitab suci Al Quran berukuran raksasa
membuat geger Sidoarjo, khususnya wilayah terdampak luapan lumpur Lapindo di
Desa Glagaharum, Porong.
Pasalnya, Al Quran memiliki panjang 2 meter, lebar 2,40 meter, tebal 15 cm dan berat sekitar 1 kwintal ini jatuh dari atap rumah Anang Asriyanto (28) di Desa Glagah Arum RT 12 RW 3. Penemuan itu berawal saat Anang menggelar istighosah bersama kurang lebih 50 orang, Selasa (2/12/2014).
Pasalnya, Al Quran memiliki panjang 2 meter, lebar 2,40 meter, tebal 15 cm dan berat sekitar 1 kwintal ini jatuh dari atap rumah Anang Asriyanto (28) di Desa Glagah Arum RT 12 RW 3. Penemuan itu berawal saat Anang menggelar istighosah bersama kurang lebih 50 orang, Selasa (2/12/2014).
"Awalnya saya bersama jamaah kurang lebih
sekitar 50 orang sedang istighosah. Saat berdoa, tiba-tiba terdengar suara 'blek'.
Para jamaah mendengar suara benda jatuh dikira di luar rumah, pas dicari kok
tidak ada waktu selesai doa. Ndak tahunya pas ngecek ke kamar saya, ada benda
dibungkus kain hitam," kata Anang Asriyanto kepada wartawan di rumahnya,
Senin (12/1/2015).
Setelah doa bersama selesai, jelas dia, seorang
jamaah bernama Nur Khanin melihat dan mencari tahu asal benda jatuh tersebut.
Setelah dicek, sekilas ada kumpulan buku berukuran besar yang dibungkus kain
warna hitam. "Kemudian diangkat ramai-ramai dan dibawa ke
ruang tamu. Setelah itu dibuka dan alangkah terkejutnya ternyata Al Quran yang
sangat besar," tambahnya.
Reaksi spontan jamaah yang melihat Al Quran raksasa itu langsung memegang dan menciumnya. "Hampir semua jamaah tidak percaya dan menganggap penemua kitab suci Al Quran itu seperti mimpi namun nyata," jelas seorang jamaah Nur Khanin.
Dia menjelaskan, sebenarnya penemuan Al Quran itu
sudah 42 hari lalu. Namun baru kali ini dia menunjukkan ke wartawan.
"Sebelumnya saya tidak mendapat firasat
apa-apa. Cuma saya setiap hari tiada hentinya berdoa ke Allah agar diberi
tempat untuk melakukan syiar agama Islam dan mendapat tempat yang luas,"
tambahnya.
Dengan penemuan Al Quran yang kertasnya sudah
usang tersebut, Anang Asriyanto mengaku belum tahu maknanya. Apalagi dirinya
dan para jamaah adalah sekumpulan orang-orang yang melakukan istighosah tapi
memiliki ekonomi pas-pasan.
Kini, dirinya berharap dengan ditemukan Al Quran raksasa, bisa membawa berkah bagi kepentingan masyarakat sekaligus mengamalkan isi kandungannya.
Kini, dirinya berharap dengan ditemukan Al Quran raksasa, bisa membawa berkah bagi kepentingan masyarakat sekaligus mengamalkan isi kandungannya.
"Kami akan menjaga kitab Al Quran ini dan
berusaha mengamalkan isi kandungan yang sudah menjadi keharusan bagi umat muslim,"
harapnya. (www.detik.com)
0 comments:
Post a Comment