Jakarta - Sebagai negara kepulauan yang mempunyai strategis
bagi jalur perdagangan laut masa silam, Indonesia memiliki potensi harta karun
senilai 127,6 triliun. Sayangnya, pemerintah dinilai belum serius mengelola
kekayaan ini.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber
Daya Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, terdapat 464
lokasi kapal tenggelam di perairan nusantara. Lokasi terbanyak berada di
wilayah Pelabuhan Ratu yang terletak di sebelah selatan Jawa Barat sebanyak 134
lokasi, serta Selat Malaka yang berbatasan dengan Malaysia dan Singapura
sebanyak 37 lokasi.
"Dari masing-masing lokasi tersimpan harta karun
sekitar US$ 27,5 juta," kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan
Pengangkatan dan Pemanfaatan Benda Muatan Kapal Tenggelam Indonesia
(APPP-BMKTI), Harry Satrio, Senin 8 Juni 2015.
Harry menyatakan taksiran harga tersebut berasal dari hasil pelelangan atau penjualan harta karun yang dilakukan Kementerian Keuangan. Biasanya negara memperoleh duit sekitar US$ 15 juta - 40 juta. Duit penjualan dibagi rata kepada pemerintah dan perusahaan anggota asosiasi.
Harry menyatakan taksiran harga tersebut berasal dari hasil pelelangan atau penjualan harta karun yang dilakukan Kementerian Keuangan. Biasanya negara memperoleh duit sekitar US$ 15 juta - 40 juta. Duit penjualan dibagi rata kepada pemerintah dan perusahaan anggota asosiasi.
Sampai sekarang, tutur Harry, asosiasi telah menemukan
sekitar 120 lokasi bangkai kapal yang terdapat harta karun. Dari jumlah itu, 70
titik dalam proses perizinan survey ke Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Salah satu contoh adalah pengangkatan harta karun kapal
pedagang Cina yang karam pada abad ke-10 yang diangkat oleh PT Paradigma Putra
Sejahtera, bekerjasama dengan perusahaan Belgia, Cozmic Under Water Research
Ltd pada 2005. Dari hasil penjualan sebagian dari total 250 ribu benda temuan,
negara mampu memperoleh potensi bagian sekitar US$ 80 juta.
Namun, penjualan sejak 2011 ini berjalan lambat lantaran
tidak adanya pembeli. Akhirnya saat itu, pemerintah memutuskan hanya membagi
benda temuan sama rata dengan perusahan. Sampai sekarang, pemerintah belum
menjual harta karun tersebut. Harta disimpan di tempat penyimpanan BMKT di
Cileungsi, Kabupaten Bogor.
(tempo.co)
0 comments:
Post a Comment