Nagan Raya - Puluhan mahasiswa/i yang tergabung dalam
organisasi Himpunan mahasiswa Islam (HMI) Cabang Persiapan Nagan Raya Aceh
menggelar aksi demo menolak anggaran APBN untuk digunakan sebagai dana
pembayaran saksi partai politik. Aksi demo ini dilakukan di dua tempat, kantor
DPRK dan kantor Bupati Nagan Raya, di komplek perkantoran Suka Makmue, Rabu
(12/02).
Menurut Syahrul Radhi selaku Koordinator Lapangan (Korlap) menuturkan aksi demo yang mereka lakukan bertujuan agar kebijakan untuk menggunakan uang Negara yang bersumber dari APBN dapat dipergunakan untuk kepentingan rakyat secara maksimal, bukan digunakan untuk kepentingan partai politik.
Menurut Syahrul Radhi selaku Koordinator Lapangan (Korlap) menuturkan aksi demo yang mereka lakukan bertujuan agar kebijakan untuk menggunakan uang Negara yang bersumber dari APBN dapat dipergunakan untuk kepentingan rakyat secara maksimal, bukan digunakan untuk kepentingan partai politik.
“Pengusulan
dana tersebut jelas sekali tidak mempertimbangkan kondisi ekonomi rakyat yang
sedang susah. Dengan alasan apapun, kami menolak usulan dana APBN untuk
membayar honor saksi parpol di TPS saat coblos,” kata Syahrul Radhi dalam
orasinya.
Selain
itu ia juga menambahkan, disaat bangsa Indonesia sedang mengalami musibah
besar, seperti banjir di berbagai daerah dan meletusnya gunung merapi Sinabung
di Tanah Karo-Sumatera Utara, pemerintah malah mengambil kebijakan yang
cenderung menghambur-hamburkan uang Negara untuk kepentingan partai politik
dari pada mengutamakan kepentingan rakyat.
Di
tempat yang berbeda, dalam orasinya mereka menghimbau pihak anggota DPRK dan
Sekda Nagan Raya agar menyurati pemerintah pusat untuk membatalkan kebijakan
yang tidak pro-rakyat.
"Ini
kebijakan pemerintah pusat dan DPR RI, kami tidak berwenang untuk menyetujui
atau menolaknya. Kami hanya bisa menampung dan melanjutkan aspirasi rekan-rekan
mahasiswa ke pusat setelah melalui proses rapat di komisi dan pimpinan DPRK
Nagan Raya," ujar Adifal Susanto (politisi PKS) yang dibenarkan oleh
anggota DPRK lainnya, Danda Runtala (politisi PKPB) saat menerima kedatangan
puluhan aktifis HMI menyampaikan aspirasinya dengan cara berorasi di kantor
dewan setempat.
“Kami
akan menyurati pemerintah pusat dalam hal ini kementerian dalam negeri
berkaitan aspirasi adik-adik mahasiswa yang tidak sependapat dengan wacana
kebijakan Dana Saksi untuk seluruh parpol, “ ujar Sekda Zamzami saat menanggapi
tuntutan para aktifis.
Berikut
poin-poin sikap penolakan yang disampaikan aktifis HMI Nagan Raya kepada pihak
wartawan dan anggota DPRK serta Sekda Nagan Raya.
Pertama, menolak rencana Pemerintah Pusat, DPR
RI, partai politik dan penyelenggara pemilu yang mengusulkan untuk
menggelontorkan dana sebanyak 700 Miliar rupiah kepada saksi pemilu parpol per
partai di TPS dalam pesta demokrasi pada tanggal 9 April 2014.
Kedua, mendesak Pemerintah Pusat, DPR RI,
partai politik dan penyelenggara pemilu agar segera mencabut dan membatalkan
penyetujuan penggunaan dana dari APBN untuk membiayai saksi pemilu dari
parpol.
Ketiga, menyetakan sikap tegas kepada Presiden
SBY untuk tidak mementingkan partai politik daripada kepentingan rakyat
sendiri, disaat rakyat sedang dilanda musibah besar (bencana alam,red).
Pernyataan
sikap itu ditanda tangani oleh Saiful Aceh (korlap aksi) dan Syahrul Radhi
sebagai juru bicara aksi. (Anisrullah)
0 comments:
Post a Comment