Istana Wali Bocor
BANDA ACEH - Tim Pansus I DPRA yang memeriksa sejumlah proyek yang dibiayai APBA, di antaranya meuligoe (istana) Wali Nanggroe di Jalan Soekarno-Hatta, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar menemukan ketidak beresan pekerjaannya. “Atap meuligoe bocor, plafon bergelombang, sangat tidak sebanding dengan anggaran yang mencapai Rp 35 miliar,” kata Ketua Tim Pansus I DPRA, Zulkarnaen.
Menurut Zulkarnaen, timnya menemukan berbagai persoalan pekerjaan Meuligoe Wali Nanggroe ketika melihat langsung proyek tersebut, Selasa 28 Januari 2014. Diungkapkan Zulkarnaen, atap seng pada ruang keluarga, masih bocor. Ketika masuk ke ruang tengah, tanpak plafon yang terkoyak. Seorang pekerja mengatakan, plafon itu sengaja dikoyak karena ada perbaikan talang air di atas atap pendopo wali yang bocor.
Zulkarnaen didampingi anggotanya, Akhyar Rasyid, Safwan Yusuf, Ghufran Zainal Abidin, Usman Muda dan lainnya kepada wartawan mengatakan, pekerjaan finishing pembuatan interior plafon tengah ruang keluarga Meuligoe Wali belum dikerjakan dengan rapi. Penempatan tingkatan plafon tengahnya yang terbuat dari gipsum belum lurus, bergelombang, dan miring. “Sangat tidak enak dipandang,” katanya. Pansus I menjelaskan, total anggaran untuk proyek Meuligoe Wali mencapai Rp 35 miliar, namun hasil kerja belum sebanding dengan dana yang digelontorkan.
Meuligoe Wali telah selesai dikerjakan pada akhir 2012 dan juga sudah diserahterimakan oleh rekanannya kepada Dinas Cipta Karya Aceh. Tapi, kata Zulkarnaen, pada 2013 dan 2014 ini, harus dilakukan perbaikan karena banyak pekerjaan yang tidak beres.
Tim Pansus I DPRA juga menemukan persoalan pada pembangunan masjid di belakang Meuligoe Wali dengan pagu anggaran mencapai Rp 5,6 miliar namun belum siap dikerjakan. Menurut penjelasan tukang kepada Tim Pansus, karena bolak balik diubah, sehingga pekerjaan finishingnya belum juga tuntas sampai tahun 2014.
Proyek lain yang sedang berjalan adalah mes wali dan perumahan pegawai wali. Menurut informasi dari PPTK-nya, mes dan rumah pegawai wali itu akan dibangun dua lantai dengan pagu anggaran Rp 30 miliar dengan sistem multiyears atau lebih dari satu tahun.
“Tahun 2013 telah dialokasikan anggaran Rp 10 miliar, dan tahun 2014 ini belum diketahui berapa dananya,” kata Safwan Yusuf, anggota Pansus I DPRA.(Serambi/her)
0 comments:
Post a Comment